Wednesday, July 27, 2016

Renungan Harian Seri Ulangan Pasal 14

Ulangan
PASAL 14

Sikap anda sebagai anak-anak Tuhan

Ay. 1 diawali dengan “Kamulah anak-anak TUHAN, anda dan saya selalu jadi sorotan, menjadi ejekan orang-orang disekeliling kita “Orang Kristen .. sok suci, orang nasrani… itu kok .. curi, makan sembarangan, omongan tidak dijaga, dll”

3 Hal yang ditekankan di pasal ini :
# Sikap berkabung ketika orang tua, saudara / anak meninggal (ay. 1-2)
# Hal makanan, sebagai anak-anak Tuhan, bagaimana sikap kita dengan haram / tidak haram (ay. 3-21)
# Cara pandang dan penggunaan terhadap harta kekayaan yang Tuhan titipkan kepada kita (ay. 22-29)

Sikap berkabung
Untuk banyak kalangan, masalah pernikahan dan kematian sering kali menimbulkan konflik, pertengkaran, sakit hati. Tetapi bagaimana dengan kita anak-anak Tuhan?
Ay. 1 menyebutkan menoreh-noreh dirimu / menggundul rambut. Ini adalah kepercayaan ilah-ilah pada masa itu agar terlihat dukacita atas kematian seseorang – Tuhan TIDAK MAU anak-anakNya bertindak mengikuti ilah lain. Tetapi kamu yang dikatakan “Umat yang Kudus bagi Tuhan” Jangan bertindak HANYA nampak lahiriah saja, melainkan
  • Dukacita yang tulus yaitu sedih ikut sedih, gembira ikut bersuka
  • Dukacita yang membuahkan – pertobat (2 Kor 7 : 9b)
  • Dukacita yang menyelamatkan tetapi dukacita dunia = kematian kekal (2 Kor 9 : 10)

Hal makanan
Hari-hari ini makanan menjadi penyalur kepuasan lidah setelah seharian kerja keras, makanan menjadi pemuas pengganti nafsu jasmani, bukankah uang ada jadi makanan apapun bisa dibeli, asalkan gue senang heheheheee
Sayangnya sering kali kita lupa, bahwa berbagai penyakit datang berawal dari makanan yang sembarangan. Makan dan minum juga merupakan salah 1 penyebab Tuhan mendatangkan air bah dijaman Nuh (Matius 24 : 38)

Solusi yang Tuhan beri (ay. 3-21)
# Binatang yang boleh dimakan (ay. 4-6,9,11)
# Binatang yang TIDAK boleh dimakan (ay. 7-8,10,12-19,21)

Sikap dan pandangan terhadap kekayaan (ay. 22-29)
Kekayaan yang Tuhan titipkan padamu so pasti agar anda dan saya bisa menikmatinya hanya :
  • Perpuluhan dari seluruh hasil benih yang tumbuh diladang itu menjadi miliknya Tuhan alias HARUS dikembalikan kepada Tuhan via gereja dimana anda digembalakan
Perpuluhan yang anda relakan sebenarnya Tuhan sedang dididik kita agar TIDAK terikat dengan harta bendamu (lepas dari jumlah kecil / besar) dimata Tuhan SAMA karena dari yang kecil BARU bisa muncul yang besar
  • Menikmati berkat Tuhan dalam kebersamaan (ay. 23,26)
Nilai-nilai ini mulai pudar baik secara individu / keluarga besar, karena kesibukan masing-masing, merasa diri lebih daripada yang lain dan akhirnya sempat terlupakan
  • Memberkati kota dimana anda ditempati  (ay. 27-29)
3 Tahun sekali memberikan perpuluhan pada kota guna memberkati orang-orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda, makan dan menjadi kenyang

Pelajaran HARI ini so sempurna, mendidik kita menjadi lebih bijak dan memiliki perilaku yang menyenangkan hati Tuhan dan sesama

Renungan Alkitab per pasal Kejadian-Wahyu by. Irene Yossica

No comments:

Post a Comment

Please kindly comment at this place :D