Renungan Harian Seri Imamat Pasal 21

Imamat

PASAL 21

Para Imam yang Kudus

Sejak kita pelajari dari rancangan buat Kemah Suci (Keluaran 25-40) maka peranan dan fungsi Imam sangat ditekankan dari baju (Kel 28), pentahbisannya (Kel 29,39, Im 8-10) dan peranannya dalam semua kegiatan Bait Suci (all in)

Seseorang yang mewakili Tuhan menyampaikan FirmanNya kepada Pribadi / seluruh Umat Israel

Seseorang yang berhadapan muka langsung dengan Hadirat Tuhan Allah

Seseorang yang mewakili secara pribadi / seluruh Umat Israel dihadapan Tuhan

Ini sebuah profesi yang dituntut sempurna dari manusia maupun Tuhan yang mampu mengetahui hati manusia

Seorang imim janganlah manjiskan diri dengan orang mati (ay. 1)

Di Perjanjian Baru, Yesus berkata kepada seorang (dalam iring-iringan) “ikutlah AKU” Jawab orang itu ‘ijinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku’ Yesus menjawab “Biarlah orang mati menguburkan orang mati, tetapi ENGKAU pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah dimana-mana”

Konsep mengiringi Tuhan sebagai murid-muridNya (Imam-imam)

FOKUS nya adalah jiwa-jiwa untuk kerajaanNya, bukan berarti tidak menghormati, kurang mengasihi orang tua kita (ay. 2-3) tetapi prioritas kita adalah KEDEPAN bukan ke belakang

Sorotan Kehidupan Pribadi (kedalam dan keluar) anak-anak Tuhan (Imam)

Dalam I Petrus 2 : 9, anda dan saya merupakan Imamat rajani, maka sorotan orang luar terhadap kehidupan pribadimu demikian besar :

• Gaya dan pola hidupmu
• Sikap dan tindakanmu
• Milikilah kehidupan seksualitas yang sehat – hanya dengan istri / suamimu
• Kehidupan keluarga yang sehat (ada perhubungan yang baik dengan nilai-nilai Kristiani)

Janganlah kamu berkata “aku ini bukan hamba Tuhan”, sebab

KAMUlah bangsa yang terpilih, Imamat yang Rajani, Bangsa yang kudus, UMAT Kepunyaan Allah sendiri

Anda dan saya merupakan kepunyaan Tuhan sendiri, GREAT?

Dengan tujuan ‘Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapa kepada terangNya yang ajaib – I Petrus 2 : 9

Renungan Alkitab per pasal Kejadian-Wahyu by. Irene Yossica