Pertengahan bulan November 2015, dipagi hari mama saya bangun dengan tubuh yang sehat namun beliau merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada payudara sebelah kiri, seperti ada benjolan yang berbentuk seperti biji buah durian dan tidak terasa sakit, dengan wajah yang bingung mama minta untuk papa mengecek benjolan tersebut, namun karena kita beranggapan bahwa benjolan itu mungkin saja terjadi karena mama masih dalam posisi menstruasi (yang mengakibatkan pembuluh darah membesar). Setelah beberapa hari, secara tidak sengaja ketika papa saya sedang berbincang - bincang dengan salah satu dokter di RS. Dr. Ramelan Surabaya, teman dari papa ini menyarankan untuk segera melakukan pengecekan, karena ada kemungkinan benjolan itu adalah kanker.
Keesok harinya, saya, mama saya dan Ester (pacar saya) pergi ke Dr. Ramelan, dan dimulailah perjalanan pertama yaitu kami pergi ke departemen radiologi, untuk melakukan USG pada payudara dan sekitarnya. Setelah itu kami pergi ke suatu tempat untuk melakukan FNAB, sebenarnya setelah menunggu beberapa saat hasil sudah jadi, namun disarankan untuk melakukan pembacaan resminya kepada dokter yang berwenang, jadi kami hari itu pulang dengan membawa hasil USG dan FNAB. Karena keinginan yang kuat, secara diam - diam saya dan papa saya mencoba mempelajari hasil USG dan FNAB yang menggunakan bahasa planet entah darimana (karena kami tidak paham), namun dengan bantuan Google, dan keyword yang serba minim kami menemukan beberapa penelitian mahasiswa, dan itu semua mengarah kepada Kanker Ganas.
Jujur malam itu kami berdua cukup terkejut setelah menemukan bagian itu, dan papa saya berinisiatif mengumpulkan kami sekeluarga tanpa mama saya, kami semua bersepakat untuk mendukung mama melewati masa sulit ini. Keesok harinya, tepatnya jam 5 sore, papa dan mama pergi ke tempat praktek dokter yang berwenang membacakan hasil, dan betapa terkejutnya mama ketika dokter menyarankan untuk segera melakukan operasi, karena ada kanker ganas di payudara sebelah kiri, mengarah ke ketiak sebelah kiri, dan dokter tersebut menetapkan kanker ganas ini sudah ada di stadium 2A. Mama menangis dan meratapi diri selama beberapa hari dan ini bertanda buruk untuk kesehatan mama.
"Ketika semangat hidup tidak ada, dan kecenderungan tidak bisa menerima sakit yang dialami, kanker dapat berkembang sangat cepat dan ini adalah pertanda buruk untuk penderita kanker"
Kami sekeluarga berusaha mendukung baik secara moril dan rohani, bahkan orang tua Ester datang kerumah untuk mendoakan kondisi mama yang sedang tidak bisa menerima keadaan ini, dan dengan setia kami mengirimkan ayat - ayat yang bisa mendukung mama. AKHIRNYA, mama bangkit dan kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan pengecekan ulang di awal desember 2015, kami pergi ke Rs. Onkologi untuk melakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan awal dengan cara meraba kanker dan hasilnya adalah positif kanker ganas, dan dokter menyarankan kembali untuk melakukan FNA B untuk mendapatkan hasil yang maksimal, demikian hasil yang sama kami dapatkan bahwa benjolan tersebut adalah kanker ganas. Semangat yang berapi - api akhirnya menjadi mulai redup kembali, namun kami akhirnya memutuskan untuk pergi ke RS. Adi Husada Undaan, dan dengan berpura - pura tidak tahu kalau ada kanker ganas, kami melakukan pengecekan dari tahap poli, dan dokter melakukan analisis pertama yaitu dengan cara meraba benjolan. Dokter yang bertugas dengan segera mengatakan bahwa kanker ini adalah kanker ganas, namun dokter tersebut meminta mama saya untuk melakukan pengecekan dengan cara melakukan USG dan Mamografi (melakukan press pada payudara), singkat cerita kami melakukan pemeriksaan tersebut dilaboratorium yang ada disurabaya, dan ternyata dokter yang melakukan USG adalah dokter yang sama dengan dokter yang ada di RS. Dr. Ramelan, dan dokter tersebut menjelaskan bahwa hasilnya adalah sama yaitu terdapat benjolan, dan dokter tersebut mengatakan bahwa hasil pemeriksaan FNAB yang dilakukan di RS. Dr. Ramelan 100% valid dan hanya satu jalan yang harus segera dilakukan, yaitu dengan cara melakukan operasi pengangkatan payudara. Hal ini menjadi pukulan yang cukup telak untuk mama saya, sepanjang perjalan mama saya hanya bisa menangis dan mengatakan ingin mati saja. Namun waktu itu saya hanya bisa merangkul dan mengatakan seperti ini "Ma, Tuhan itu adil dan sangat adil, mama dipersiapkan untuk sesuatu rancangan yang luar biasa dan tidak ada satupun sakit yang datang menjamah hidup kita tanpa seijin Tuhan, percaya sama Tuhan deh ma"
"Lalu berkatalah raja : "Demi TUHAN yang hidup, sehelai ramputpun dari kepala anakmu
itu takkan jatuh ke bumi !" "
Akhirnya kami memutuskan menggunakan BPJS dan memulai pengecekan di Rs. Dr. Soetomo, dan kali ini kami tidak memulai kembali dari tahap awal, karena data - data yang tersedia sudah sangat lengkap, dan dokter memutuskan untuk memulai Kemoterapi sebanyak 3 kali sebelum dilakukan operasi. Biaya yang keluarga kami keluarkan cukup banyak, bukan untuk berobat tetapi untuk membuat mama senang, dengan cara mengajak mama pergi ke mall setiap hari, kami mencoba menuruti apa yang mama mau, kami melakukan berbagai cara untuk membuat hati mama gembira. Ini SANGAT TIDAK mudah bagi saya, karena saya mempunyai kebiasaan bekerja dipagi hari, dan setelah pulang bekerja saya akan pulang rumah untuk beristirahat, namun pada saat terjadi seperti ini saya harus rela mengurangi waktu istirahat saya untuk membuat mama senang. Bahkan keluarga kami menjadi saling mengerti satu dengan yang lain, sehingga dirumah tidak terjadi kejadian - kejadian yang membuat suasana rumah rusak, kami belajar bagaimana caranya memanage emosi kami masing.
Perenungan yang ingin saya bagikan ke teman - teman pembaca adalah sudahkah kita mengusahakan segala sesuatunya dengan baik terutama untuk orang yang kita kasihi ? dengan sungguh - sungguh, seperti seakan - akan orang yang kita sayang akan pergi sewaktu - waku. Saya menulis perenungan ini karena saya SANGAT MENYESAL dengan cara hidup saya yang lama. Saya sibuk sendiri dengan kegiataan saya, dan keluarga kami sibuk dengan kepentingan kami masing - masing. Saya belajar satu hal, kelelahan yang saya berikan untuk pekerjaan saya (uang) tidak akan bisa menukar kebahagiaan saya ketika bersama keluarga.
Sudahkah anda mencintai keluarga anda dengan sungguh - sungguh ?
Jika belum mencintai keluarga anda dengan sungguh - sungguh, bagaimana mungkin anda mencintai Tuhan Yesus ? Cintai keluarga anda sekarang juga, karena perjalanan hidup bisa berakhir dengan tiba - tiba.
Do it now, or you'll REGRET !
"Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya,
maka ia adalah pendusta, karena barangsapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihat,
tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
1 Yohanes 4 : 20 "
To be Continued ....
Jesus loves your mother. He will take carw of her. Keep believing?in miracles . Keep being strong :)
ReplyDeleteJesus loves your mother. He will take carw of her. Keep believing?in miracles . Keep being strong :)
ReplyDeleteYes, I believe in miracles !!!
DeleteGod know the good way of our life
Thank you