Tulisan ini saya dedikasikan untuk teman baik, yang selama ini melayani Tuhan Yesus bersama - sama dengan tekun dan setia, dan pada hari ini (27 Maret 2016) dipanggil Tuhan Yesus kembali ke Surga untuk menikmati sukacita yang tanpa batas.
Perenungan saya dimulai dari dosa, setiap manusia pasti berbuat salah atau melakukan dosa, dan itu benar. Tidak ada manusia yang kebal terhadap dosa, meskipun pendeta serohani apapun pasti (dijamin 100%) tidak kebal terhadap dosa. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah bertobat ? dan pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita sudah benar - benar meninggalkan dosa kita ? karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai kelemahan - kelemahannya masing - masing, ada orang yang bergumul dengan dosa seksualitas, ada yang bergumul mengenai dosa uang (hatinya melekat pada uang dan uang dan uang), ada yang bergumul mengenai dosa tamak (kekuasaan), dan masih banyak dosa - dosa yang lain. Sering kali waktu kita berdosa kita bertobat tetapi tetap berendam dalam dosa itu, sehingga waktu dosa itu datang orang itu akan bertobat lagi dan tidak lama setelah itu berbuat dosa kembali, dosa seakan - akan memanggil terus menerus, dan susah untuk ditinggalkan. Jadi, apa yang harus kita lakukan ???
Saya belajar hari ini, melalui kejadian teman saya yang tiba - tiba dipanggil pulang ke rumah Bapa di Surga, saya baru sadar dan paham apa yang biasanya dikatakan oleh orang - orang bahwa hidup ini sangat singkat, atau kalau kata orang jawa "mampir ngombe" mampir minum. Sangat cepat, sangat singkat. Saya selama perjalanan pulang dari rumah sakit, saya memikirkan dalam hati, jika kelak giliran saya tiba, apakah Bapa di Surga akan berkata "Good Job Son !" atau justru Bapa di Surga akan berkata "Aku tidak mengenal kamu", disitu kengerian tiba - tiba menghantui hidup saya. Lalu saya berkata dalam hati, "TUHAN YESUS, PAKSA aku MASUK dalam rencana-MU, PAKSA aku lepas dari dosa ini, memang aku berusaha untuk menjauhinya, namun tanpa penyertaan-MU, tidak mungkin aku bisa LEPAS dari dosa ini." Karena bagaimanapun keselamatan itu harus dijaga dan dihormati, karena keselamatan adalah kasih karunia dari Tuhan Yesus (pemberian dengan cuma - cuma).
Mari kita sama - sama ambil waktu sejenak, pikirkan dosa apa yang selama ini menjegal kehidupan rohani kita, yang berakibat pada Tuhan Yesus yang didukakan. Ayo segera bertobat dan jalan mengikuti tujuan yang Tuhan rancangkan dalam hidup kita. Teman baik saya, yang saya ceritakan ini adalah Kak Christini, seorang pelayanan Tuhan dalam bidang penari tamborin dan guru sekolah minggu. Mengerjakan segala sesuatunya tanpa mengeluh dan beliau adalah tipe - tipe orang yang plegmatis atau dengan kata lain tidak suka bersi tegang dengan yang lain. Meskipun dalam kondisi yang lelah, beliau tetap mengerjakan bagiannya dengan baik. Saya jadi malu jika sering kali saya ingin bolos ke gereja hanya karena CAPEK. Well, beliau sekarang sudah pulang ke rumah Bapa, dan menurut saya dan teman - teman beliau telah menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik sampai detik - detik beliau meninggal dunia. Beliau meninggal dalam posisi sedang memandikan anaknya di gereja, bisa kita bayangkan meskipun dalam kondisi yang lelah, dan mungkin sakit beliau masih mengerjakan tugasnya sebagai seorang ibu yang baik.
Oke, kita kembali ke topik awal kita. Tentu kita kepingin bisa menyelesaikan tugas (tujuan) yang Tuhan berikan dalam hidup kita, namun bagaimana kita bisa menyelesaikan tugas kita jika dalam kesehariannya kita masih bergumul terus menerus dengan dosa dan dosa dan dosa. Mau sampai kapan kita terus berendam dalam dosa ? Yukk, segera pasang pengaman untuk diri sendiri, dan berdoa supaya Tuhan Yesus memampukan kita menyelesaikan tugas yang diberikan.
SELESAI.
Tambahan
Untuk teman - teman yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, saya punya satu cerita waktu datang berdoa untuk seorang seorang yang bernama Hidayat, beliau sempat mengalami masa dimana hidup diantara kematian dan kehidupan, maksudnya bagaimana ? Jadi ceritanya beliau harus menjalani cuci darah terus menerus, dan dalam kondisi tidak berdaya beliau juga mengalami sesak nafas sehingga beliau harus di cuci darah di dalam ruangan ICU, diruangan ini beliau diberi alat bantu pernafasan saat mengalami susah bernafas (saya lupa apa nama alatnya), yang jelas harganya cukup mahal, pak Hidayat mengaku harus mengeluarkan 10 juta untuk Sekali penggunaan alat tersebut, dan itu hanya beberapa saat saja. Tiba disaat kritis beliau tidak bisa bernafas dan seakan - akan berada dalam alam dimana beliau bisa melihat dokter dan suster yang berlari menghampiri dia, namun pak Hidayat juga melihat ada orang - orang menggunakan pakaian hitam yang berdiri mengelilingi pak Hidayat dan pasien lain, dan pak Hidayat sadar orang - orang yang menggunakan pakaian hitam ini adalah malaikat pencabut nyawa, mereka berebut mau mengambil roh dari pak Hidayat, dan ketika perebutan itu terjadi, pak Hidayat dengan sadar bisa melihat neraka, dimana orang - orang merintih kesakitan karena disiksa. Namun karena kasih karunia yang Tuhan Yesus berikan pak Hidayat bisa lewat dari masa kritis tersebut. Saya terkejut waktu pak Hidayat berkata dengan serius bahwa neraka itu benar - benar ada dan sangat menyeramkan.
Teman - teman, dalam kitab suci manapun (selain Alkitab) yang memberitahu secara spesifik jalan menuju Surga, masuk Surga hanya karena Kasih Karunia Tuhan, bukan karena usaha kita berbuat baik, bersedekah dsb. Tuhan Yesus secara spesifik menyatakan bagaimana cara menuju Surga, seperti yang tercatat dalam Alkitab yang dengan berani mengatakan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, Jika tidak melalui Aku (Yohanes 14 : 6)". Waktumu sangat dan amat singkat, dan kita butuh sebuah KESELAMATAN. Percayalah kepada Tuhan Yesus yang memberi jaminan akan kehidupan setelah kematian, neraka itu ada, dan sungguh nyata.
Selamat Paskah =D
Tulisan yg bagus sekali ... semoga kita masih diberi kesempatan memperbaiki diri sebelum kita dipanggil 'pulang' .. Amin
ReplyDeleteHarus do the best sebelum waktunya kita tiba =D
DeleteThank you for reading my blog
Gbu