Ulangan
PASAL 14
Sikap
anda sebagai anak-anak Tuhan
Ay. 1 diawali dengan
“Kamulah anak-anak TUHAN, anda dan saya selalu jadi sorotan, menjadi ejekan
orang-orang disekeliling kita “Orang Kristen .. sok suci, orang nasrani… itu
kok .. curi, makan sembarangan, omongan tidak dijaga, dll”
3 Hal yang ditekankan di
pasal ini :
# Sikap berkabung ketika
orang tua, saudara / anak meninggal (ay. 1-2)
# Hal makanan, sebagai
anak-anak Tuhan, bagaimana sikap kita dengan haram / tidak haram (ay. 3-21)
# Cara pandang dan
penggunaan terhadap harta kekayaan yang Tuhan titipkan kepada kita (ay. 22-29)
Sikap
berkabung
Untuk banyak kalangan,
masalah pernikahan dan kematian sering kali menimbulkan konflik, pertengkaran,
sakit hati. Tetapi bagaimana dengan kita anak-anak Tuhan?
Ay. 1 menyebutkan
menoreh-noreh dirimu / menggundul rambut. Ini adalah kepercayaan ilah-ilah pada
masa itu agar terlihat dukacita atas kematian seseorang – Tuhan TIDAK MAU
anak-anakNya bertindak mengikuti ilah lain. Tetapi kamu yang dikatakan “Umat
yang Kudus bagi Tuhan” Jangan bertindak HANYA nampak lahiriah saja, melainkan
- Dukacita
yang tulus yaitu sedih ikut sedih, gembira ikut bersuka
- Dukacita
yang membuahkan – pertobat (2 Kor 7 : 9b)
- Dukacita
yang menyelamatkan tetapi dukacita dunia = kematian kekal (2 Kor 9 : 10)
Hal makanan
Hari-hari ini makanan
menjadi penyalur kepuasan lidah setelah seharian kerja keras, makanan menjadi
pemuas pengganti nafsu jasmani, bukankah uang ada jadi makanan apapun bisa
dibeli, asalkan gue senang heheheheee
Sayangnya sering kali kita
lupa, bahwa berbagai penyakit datang berawal dari makanan yang sembarangan.
Makan dan minum juga merupakan salah 1 penyebab Tuhan mendatangkan air bah
dijaman Nuh (Matius 24 : 38)
Solusi yang Tuhan beri
(ay. 3-21)
# Binatang yang boleh
dimakan (ay. 4-6,9,11)
# Binatang yang TIDAK
boleh dimakan (ay. 7-8,10,12-19,21)
Sikap dan pandangan
terhadap kekayaan (ay. 22-29)
Kekayaan yang Tuhan
titipkan padamu so pasti agar anda dan saya bisa menikmatinya hanya :
- Perpuluhan
dari seluruh hasil benih yang tumbuh diladang itu menjadi miliknya Tuhan
alias HARUS dikembalikan kepada Tuhan via gereja dimana anda digembalakan
Perpuluhan
yang anda relakan sebenarnya Tuhan sedang dididik kita agar TIDAK terikat
dengan harta bendamu (lepas dari jumlah kecil / besar) dimata Tuhan SAMA karena
dari yang kecil BARU bisa muncul yang besar
- Menikmati
berkat Tuhan dalam kebersamaan (ay. 23,26)
Nilai-nilai
ini mulai pudar baik secara individu / keluarga besar, karena kesibukan
masing-masing, merasa diri lebih daripada yang lain dan akhirnya sempat
terlupakan
- Memberkati
kota dimana anda ditempati (ay.
27-29)
3
Tahun sekali memberikan perpuluhan pada kota guna memberkati orang-orang Lewi,
orang asing, anak yatim dan janda, makan dan menjadi kenyang
Pelajaran HARI ini so
sempurna, mendidik kita menjadi lebih bijak dan memiliki perilaku yang
menyenangkan hati Tuhan dan sesama
No comments:
Post a Comment
Please kindly comment at this place :D